Tugas Sekolah, Artikel Pendidikan, Mata Pelajaran PKn, Bahasa Indonesia, IPA, Matematika, Bahasa Inggris, IPS, Sejarah, Geografi, Penjaskes, Bahasa Jawa, Seni Budaya dan Keterampilan, Bahasa Inggris, Tata Boga, PR Pekerjaan Rumah, LKS Lembar Kerja Siswa

Thursday, April 17, 2014

Diabetes Melitus dan Diabetes Insipidus Merupakan Kelainan pada Ginjal Sistem Ekskresi Manusia

Kelainan sistem ekskresi manusia yang sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian adalah penyakit Diabetes Melitus. Diabetes Melitus dan Diabetes Insipidus Merupakan Kelainan pada Ginjal Sistem Ekskresi Manusia.

Diabetes Melitus

Diabetes melitus adalah kelainan pada ginjal karena adanya gula (glukosa) dalam urine yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Hal ini disebabkan karena proses perombakan glukosa menjadi glikogen terganggu sehingga glukosa darah meningkat. Ginjal tidak mampu menyerap seluruh glukosa tersebut. Akibatnya, glukosa diekskresikan bersama urine.

Diabetes melitus harus dikelola dan dikendalikan dengan baik agar penderitanya dapat merasa nyaman dan sehat, serta dapat mencegah terjadinya komplikasi. Upaya untuk mengendalikan diabetes melitus di antaranya adalah:

  1. Periksakan ke dokter sesuai jadwal/secara rutin.
  2. Minum obat sesuai petunjuk dokter.
  3. Mengatur diet.
  4. Olahraga secara teratur.
  5. Melakukan pemeriksaan laboratorium secara berkala.
Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus adalah suatu kelainan pada sistem ekskresi karena kekurangan hormon antidiuretik. Kelainan ini dapat menyebabkan rasa haus yang berlebihan serta pengeluaran urine menjadi banyak dan sangat encer. Diabetes insipidus terjadi akibat penurunan pembentukan hormon antidiuretik, yaitu hormon yang secara alami mencegah pembentukan air kemih yang terlalu banyak.

Diabetes insipidus juga bisa terjadi jika kadar hormon antidiuretik normal, tetapi ginjal tidak memberikan respon yang normal terhadap hormon ini (keadaan ini disebut diabetes insipidus nefrogenik). Penyebab lain terjadinya diabetes insipidus adalah:
  1. Kerusakan hipotalamus atau kelenjar hipofisa akibat pembedahan.
  2. Cedera otak (terutama patah tulang di dasar tengkorak).
  3. Tumor.
  4. Sarkoidosis atau tuberkulosis.
  5. Aneurisma atau penyumbatan arteri yang menuju ke otak.
  6. Beberapa bentuk ensefalitis atau meningitis.
  7. Histiositosis X (penyakit Hand-Schüller-Christian).
Diabetes insipidus dapat diobati dengan mengatasi penyebabnya. Vasopresin atau desmopresin asetat (dimodifikasi dari hormon antidiuretik) dapat diberikan sebagai obat semprot hidung beberapa kali sehari untuk mempertahankan pengeluaran air kemih yang normal. Tetapi harus hati-hati, karena jika terlalu banyak mengkonsumsi obat ini dapat menyebabkan penimbunan cairan, pembengkakan, dan gangguan lainnya. Suntikan hormon antidiuretik diberikan kepada penderita yang akan menjalani pembedahan atau penderita yang tidak sadarkan diri.

Diabetes insipidus juga dapat dikendalikan oleh obatobatan yang merangsang pembentukan hormon antidiuretik, seperti klorpropamid, karbamazepin, klofibrat, dan berbagai diuretik (tiazid). Tetapi, obat-obat ini tidak mungkin meringankan gejala secara total pada diabetes insipidus yang berat.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Orang desa yang ingin berbagi informasi, misalnya pemanfaatan pekarangan untuk menanam warung hidup secara organik

Related : Diabetes Melitus dan Diabetes Insipidus Merupakan Kelainan pada Ginjal Sistem Ekskresi Manusia

Terima kasih sudah membaca blog tugas sekolah SD SMP SMA SMK, silahkan tinggalkan komentar