Tugas Sekolah, Artikel Pendidikan, Mata Pelajaran PKn, Bahasa Indonesia, IPA, Matematika, Bahasa Inggris, IPS, Sejarah, Geografi, Penjaskes, Bahasa Jawa, Seni Budaya dan Keterampilan, Bahasa Inggris, Tata Boga, PR Pekerjaan Rumah, LKS Lembar Kerja Siswa

Saturday, May 10, 2014

Sebutkan Jenis Jenis Tanah Berdasarkan Persebarannya secara Horizontal!

Sebutkan Jenis Jenis Tanah Berdasarkan Persebarannya secara Horizontal! - Persebaran tanah secara horizontal di Indonesia dapat dibedakan menjadi 9 jenis, yaitu:

  1. Tanah gambut (organosol)
  2. Tanah latosol
  3. Tanah regosol
  4. Tanah aluvial
  5. Tanah litosol
  6. Tanah grumusol
  7. Tanah andosol
  8. Tanah podzolik merah-kuning
  9. Tanah rendzina
Ciri-ciri tanah gambut, adalah:
  1. tanah gambut berwarna hitam
  2. memiliki kandungan air dan bahan organik yang tinggi
  3. memiliki pH atau tingkat keasaman yang tinggi
  4. miskin unsur hara
  5. drainase jelek
  6. kurang subur
Daerah di Indonesia, yang memiliki tanah gambut paling banyak adalah:
  1. Kalimantan Selatan
  2. Sumatra Selatan
  3. Riau
  4. Kalimantan Tengah
  5. Kalimantan Barat
  6. Jambi
  7. Kalimantan Timur
  8. Papua bagian Selatan
Sifat tanah gambut kurang subur, sehingga pemanfaatan jenis tanah gambut terbatas untuk pertanian perkebunan seperti karet, kelapa dan palawija.

Ciri-ciri tanah latosol adalah:
  1. tanah latosol berwarna merah kecokelatan
  2. memiliki profil tanah yang dalam
  3. mudah menyerap air
  4. memiliki pH 6 – 7 (netral) hingga asam
  5. memiliki zat fosfat yang mudah bersenyawa dengan unsur besi dan aluminium
  6. kadar humusnya mudah menurun
Daerah di Indonesia, yang memiliki tanah latosol adalah:
  1. kawasan Bukit Barisan (Sumatra)
  2. Jawa
  3. Kalimantan Timur
  4. Kalimantan Selatan
  5. Bali
  6. Papua
  7. Sulawesi
Jenis tanah latosol pada dasarnya merupakan bentuk pelapukan dari batuan vulkanis.

Ciri-ciri tanah regosol adalah:
  1. tanah regosol merupakan hasil erupsi gunung berapi
  2. bersifat subur
  3. berbutir kasar
  4. berwarna keabuan
  5. kaya unsur hara
  6. pH 6 - 7
  7. cenderung gembur
  8. kemampuan menyerap air tinggi
  9. mudah tererosi
Persebaran jenis tanah ini di Indonesia terdapat di setiap pulau yang memiliki gunung api, baik yangmasih aktif ataupun yang sudah mati. Banyak dimanfaatkan untuk lahan pertanian.

Tanah aluvial meliputi lahan yang sering mengalami banjir, sehingga dapat dianggap masih muda. Sifat tanah ini dipengaruhi langsung oleh sumber bahan asal sehingga kesuburannya pun ditentukan sifat bahan asalnya. Misalnya tanah yang terdapat di Lembah Sungai Bengawan Solo yang berasal dari pegunungan karst (Pegunungan Sewu), umumnya kurang subur karena kekurangan unsur fosfor dan kalium.

Sebaliknya, tanah di lembah Sungai Opak, Progo, dan Glagah yang berasal dari Gunung Merapi umumnya lebih subur karena tergolong gunung muda sehingga kaya akan unsur hara dan tersusun atas debu vulkanis yang produktif.

Sifat-sifat jenis tanah aluvial adalah:
  1. mudah digarap
  2. dapat menyerap air
  3. permeabel sehingga cocok untuk semua jenis tanaman pertanian
Jenis tanah aluvial tersebar luas di sepanjang lembah sungai-sungai besar di Indonesia.

Tanah litosol dianggap sebagai lapisan tanah yang masih muda, sehingga bahan induknya dangkal (kurang dari 45 cm) dan seringkali tampak di permukaan tanah sebagai batuan padat yang padu. Jenis
tanah ini belum lama mengalami pelapukan dan sama sekali belum mengalami perkembangan. Jika akan dimanfaatkan untuk lahan pertanian, maka jenis tanah ini harus dipercepat perkembangannya, antara lain, dengan penghutanan atau tindakan lain untuk mempercepat pelapukan dan pembentukan topsoil.

Jenis tanah litosol tersebar luas di:
  1. seluruh Kepulauan Indonesia
  2. Jawa Tengah
  3. Jawa Timur
  4. Madura
  5. Nusa Tenggara
  6. Maluku Selatan
Di Sumatra, jenis tanah litosol terdapat di wilayah yang tersusun dari batuan kuarsit, konglomerat, granit, dan batu lapis.

Tanah grumusol pada umumnya mempunyai tekstur liat, berwarna kelabu hingga hitam, pH netral hingga alkalis, dan mudah pecah saat musim kemarau. Di Indonesia, jenis tanah ini terbentuk pada tempat-tempat yang tingginya tidak lebih dari 300 m di atas permukaan laut dengan topografi agak bergelombang hingga berbukit, temperatur rata-rata 25oC, curah hujan <2.500 mm, dengan pergantian musim hujan dan kemarau yang nyata.

Persebaran Tanah grumusol meliputi:
  1. Sumatra Barat
  2. Jawa Barat (daerah Cianjur)
  3. Jawa Tengah (Demak, Grobogan)
  4. Jawa Timur (Tuban, Bojonegoro,Ngawi, Madiun, dan Bangil)
  5. Nusa Tenggara Timur
Pemanfaatan jenis tanah grumusol pada umumnya untuk jenis vegetasi rumput-rumputan atau tanaman keras semusim (misalnya pohon jati).

Tanah andosol terbentuk dari endapan abu vulkanik yang telah mengalami pelapukan sehingga menghasilkan tanah yang subur. Jenis tanah andosol berwarna cokelat kehitaman, tersebar di pulau-pulau yang memiliki gunung api aktif, seperti:
  1. Sumatra bagian Barat
  2. Jawa
  3. Bali
  4. sebagian Nusa Tenggara
Tanah jenis ini banyak ditemukan di dataran tinggi bersuhu sedang hingga dingin. Oleh karena itu, jenis tanah ini banyak dikembangkan untuk tanaman perkebunan dan hortikultura.

Tanah podzolik merah-kuning merupakan jenis tanah yang memiliki persebaran terluas di Indonesia. Berasal dari bahan induk batuan kuarsa di zona iklim basah dengan curah hujan antara 2.500 - 3.000 mm/tahun. Sifatnya mudah basah dan mudah mengalami pencucian oleh air hujan, sehingga kesu-burannya berkurang. Dengan pemupukan yang teratur, jenis tanah ini dapat dimanfaatkan untuk persawahan dan perkebunan. Tersebar di dataran-dataran tinggi Sumatra, Sulawesi, Papua,  Kalimantan, Jawa Barat, Maluku, dan Nusa Tenggara.

Tanah rendzina tersebar tidak begitu luas di beberapa pulau Indonesia. Berdasarkan luasannya, daerah-daerah di Indonesia yang memiliki jenis tanah ini adalah:
  1. Maluku
  2. Papua
  3. Aceh
  4. Sulawesi Selatan
  5. Lampung
  6. Pegunungan Kapur di Jawa.
Rendzina merupakan tanah padang rumput yang tipis berwarna gelap, terbentuk dari kapur lunak, batu-batuan mergel, dan gips. Pada umumnya memiliki kandungan Ca dan Mg yang tinggi dengan pH antara 7,5 - 8,5 dan peka terhadap erosi. Jenis tanah ini kurang bagus untuk lahan pertanian, sehingga dibudidaya-kan untuk tanaman-tanaman keras semusim dan palawija.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Orang desa yang ingin berbagi informasi, misalnya pemanfaatan pekarangan untuk menanam warung hidup secara organik

Related : Sebutkan Jenis Jenis Tanah Berdasarkan Persebarannya secara Horizontal!

Terima kasih sudah membaca blog tugas sekolah SD SMP SMA SMK, silahkan tinggalkan komentar