Tugas Sekolah, Artikel Pendidikan, Mata Pelajaran PKn, Bahasa Indonesia, IPA, Matematika, Bahasa Inggris, IPS, Sejarah, Geografi, Penjaskes, Bahasa Jawa, Seni Budaya dan Keterampilan, Bahasa Inggris, Tata Boga, PR Pekerjaan Rumah, LKS Lembar Kerja Siswa

Thursday, January 30, 2014

Penyebab Pasang Surut Air Laut

Bagi mereka yang tinggal di daerah pantai tidak merasa asing terhadap istilah pasang dan surut. Air laut mengalami pasang surut sebagai akibat adanya gaya gravitasi. Fenomena alam pasang surut ini memang sangat indah, menarik, dan menantang untuk dinikmati sebagai obyek wisata.

Mengapa air laut terjadi pasang surut? Berikut ini penjelasannya.

Peristiwa naik atau turunnya air laut dari keadaan normal (garis pantai) disebut dengan pasang atau surut. Air laut mengalami pasang surut sebanyak dua kali dalam satu hari. Peristiwa ini terjadi akibat adanya pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari.

Karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi, maka gaya gravitasi bulan memiliki pengaruh yang lebih besar daripada gravitasi matahari terhadap peristiwa pasang surut ini.

Menurut wikipedia, pasang laut adalah naik atau turunnya posisi permukaan perairan atau samudera yang disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari. Ada tiga sumber gaya yang saling berinteraksi: laut, Matahari, dan bulan. Pasang laut menyebabkan perubahan kedalaman perairan dan mengakibatkan arus pusaran yang dikenal sebagai arus pasang, sehingga perkiraan kejadian pasang sangat diperlukan dalam navigasi pantai. Wilayah pantai yang terbenam sewaktu pasang naik dan terpapar sewaktu pasang surut, disebut mintakat pasangs.

Periode pasang laut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya. Panjang periode pasang surut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit.

Terdapat tiga tipe dasar pasang laut:

  1. harian (diurnal)
  2. tengah harian (semidiurnal)
  3. campuran (mixed tides).
Tipe pasut ditentukan oleh frekuensi air pasang dengan surut setiap harinya. Hal ini disebabkan karena perbedaan respon setiap lokasi terhadap gaya pembangkit pasang surut. Jika suatu perairan mengalami satu kali pasang dan satu kali surut dalam satu hari, maka kawasan tersebut dikatakan bertipe pasut harian tunggal (diurnal tides), namun jika terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari, maka tipe pasutnya disebut tipe harian ganda (semidiurnal tides). Tipe pasut lainnya merupakan peralihan antara tipe tunggal dan ganda disebut dengan tipe campuran (mixed tides) dan tipe pasut ini digolongkan menjadi dua bagian yaitu tipe campuran dominasi ganda dan tipe campuran dominasi tunggal.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Orang desa yang ingin berbagi informasi, misalnya pemanfaatan pekarangan untuk menanam warung hidup secara organik

Related : Penyebab Pasang Surut Air Laut

1 comments:

SALAH.

Iya memang Matahari lebih jauh ketimbang Bulan, tapi tolong jangan abaikan pengaruh Massa terhadap Gaya Gravitasi. Coba perhatikan rumus Gaya Gravitasi berikut:

F = G x M1 x M2 / r^2

Data:
Massa Bumi = 5.97 x 10^24 kg
Massa Bulan = 7.35 x 10^22 kg
Massa Matahari = 1.99 x 10^30 kg

Jarak Bumi - Bulan = 384 400 km
Jarak Bumi - Matahari = 149 600 000 km

Coba hitung menggunakan rumus Gravitasi di atas. Maka anda akan mendapatkan bahwa Gaya Gravitasi Matahari - Bumi adalah 178.76 kali lebih besar ketimbang Bulan - Bumi. Jadi seharusnya air laut pasang ketika siang hari karena Matahari sedang berada di atas. Tetapi FAKTA nya tidak demikian kan? berarti Pasang-Surut air laut tidak terjadi karena pengaruh Gaya Gravitasi Bulan maupun Matahari.

Untuk lebih jelasnya, silahkan buka tautan berikut:

http://www.kaskus.co.id/show_post/5795926512e257f5198b456e/1/penyebab-pasang-surut-air-laut

Terima kasih sudah membaca blog tugas sekolah SD SMP SMA SMK, silahkan tinggalkan komentar